Kamis, 27 September 2012

Inovasi Berkomunikasi bagi pengendara motor saat Touring

Sebagai manusia yang mempunyai hoby berpetualang pasti tidak asing dengan istilah “touring”.  bersama dengan teman-temanya. banyak hal yang didapat selama perjalanan touring, mulai dari adanya sikap solidaritas antar teman touring, tantangan menaklukkan medan jalan, menikmati pemandangan secara langsung disepanjang jalan, dan kepuasan tersendiri ketika mencapai tempat yang dijadikan target touring.

Kebanyakan pelaku touring menggunakan motor baik itu berboncengan maupun menggunakan kendaraan sendiri-sendiri. Berdasarkan pandangan tersebut, kita bisa menyimpulkan sisi positif dan negatifnya. dan beberapa sisi positif sudah kami uraikan sebelumnya. sedangkan sisi negatifnya adalah bahaya yang mengancam pengendara touring.

Kebanyakan pengendara touring ini melakukan aktifitas mengobrol secara langsung, biasanya obrolan berlangsung dengan berdampingan dan  mengambil lebih banyak area jalan. Hal ini tentunya merugikan pengguna lain dan juga mengancam keselamatan diri. Tidak sedikit angka kecelakaan yang terjadi pada peserta touring ini akibat kecerobohan mereka dlm perjalanan touring, dan kebanyakan disebabkan seringny melakukan komunikasi secara langsung dengan peserta lainya.

Untuk itu, kita perlu memikirkan bagaimana caranya kita sebagai pengendara touring dapat berkomunikasi dengan pengendara touring lainya tanpa harus berbicara langsung berdampingan.
Solusi yang saya usulkan adalah helm yang dilengkapi talkie. helm ini mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi yang inovatif, yakni mempermudah berkomunikasi secara cepat dengan pembonceng, bahkan kepada pengendara lain saat touring. “Walaupun jaraknya jauh, tetap bisa saling berkomunikasi dengan lancar, tanpa biaya, dan tidak mengurangi fungsi utama sebagai alat pelindung kepala.

Helm Talkie merupakan perpaduan helm yang ada di pasaran dengan alat yang mengunakan frekuensi radio publik sehingga tak berbiaya sepersen pun alias nol rupiah. Helm ini efektif untuk berkomunikasi sampai jarak 300 meter. "Di tempat lapang atau jalan luar kota tanpa penghalang, kemampuannya mencapai jarak 600 meter".

Jumat, 14 September 2012

Teori Keberhasilan Studi S3

Keberhasilan study S3 menurut saya ada 4 macam yaitu Motivasi, Knowledge, Sarana prasarana, Promotor. 4 faktor diatas saling berkaitan satu sama lain. Jika seseorang ingin menempuh studi S3, maka hal yang pertama harus diketahui adalah motivasi. Motivasi ini bersumber niat awal seseorang yang kemudian mengarah pada motivasinya untuk mengambil studi S3 tersebut. Knowledge adalah pengetahuan dasar atau pengetahuan yang harus digali oleh seseorang dalam menempuh S3. Pengetahuan ini bisa didapatkan mulai dia duduk dari bangku sekolah dasar sampai sekarang ini. Sarana dan prasarana sebagai penunjang proses studi juga sangat penting. Misalkan contoh sarana yang penting untuk mahasiswa S3, yaitu; laptop/PC, akses internet, akses jurnal/paper, lab penelitian, dll. Selain itu juga sarana prasarana dalam bentuk pembiayaan, misalkan saja biaya pendidikan dan biaya penelitian yang juga berpengaruh dalam keberhasilan S3. Faktor selanjutnya adalah Promotor, faktor ini sangat penting karena promotor inilah yang akan selalu mengawasi, memotivasi, memberi tambahan pengetahuan, dan juga partner diskusi dalam penelitian S3 kita.

Adapun dari 4 faktor penunjung diatas, ada juga faktor  yang menjadi penghambat proses S3 kita, yaitu: kemalasan. Kemalasan ini akan menjadi hal yang akan meruntuhkan 4 faktor penunjang diatas.

Jika kita gambarkan dalam model matematika maka prosentase keberhasilan S3 dirumuskan sebagai berikut

Goal S3 = (M+K+SP+P) / 4 KM

Goal S3 : Prosentase keberhasilan S3 (%)
M : Motivasi
K : Knowledge
SP: Sarana Prasarana
P: Promotor
KM : Kemalasan

Kamis, 13 September 2012

Proceeding, Jurnal dan Disertasi untuk Peneltian S3

Tugas untuk FIlsafat Ilmu selanjutnya adalah mencari contoh disertasi, Proceeding, dan Jurnal sesuai dengan bidang / topik penelitian S3. Adapun topik S3 yang akan menjadi penelitian saya adalah tentang "smart home".
Berikut contoh Proceeding, Jurnal dan Disertasi:
  1. Proceeding
    •  Software Technologies for Future Embedded and Ubiquitous Systems, 2004. Proceedings. Second IEEE Workshop on
    • Software Technologies for Future Embedded Systems, 2003. IEEE Workshop on
  2. Jurnal
  3. Disertasi 

Rabu, 05 September 2012

Nilai dari ijazah / Gelar S3


Nilai ijazah S3 mempunyai arti sangat penting untuk visi dan misi kedepan saya. Arti pentingnya itu bisa kita dapatkan pada saat proses mendapatkan gelar S3. Dari situlah kita mendapatkan sesuatu yang sangat besar. Mulai dari pengalaman melakukan penelitian, ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam yang sesuai dengan bidang kita. 

Ijazah S3 tidak bisa dibandingkan dengan rupiah. Jika ada yang menawarkan, lebih memilih mana antara uang 1 miliyard dengan ijazah S3, tentunya sangat sulit sekali. Untuk menjawabnya, tentunya kita harus menjawab dari sisi mananya. jika dari sisi kesenangan sesaat memang akan tertarik memilih uang 1 miliyard, tetapi jika dari sisi ilmu pengetahuan dan pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan di negara kita pasti akan mengambil untuk mendapatkan ijazah S3 tersebut. 

Bayangkan jika rakyat Indonesia yang mempunyai niat untuk mengambil gelar S3 tetapi niat itu diurungkan ketika ditawari uang 1 miliyard. Hasilnya bangsa kita akan menjadi bangsa yang terpuruk dalam ilmu pengetahuan yang mana hidupnya akan menjadi konsumtif dan tergantung dari Negara lain. Dari situ kita pastinya harus bisa mengambil sikap, dan mengambil tindakan untuk menyelamatkan pengembangan ilmu pengetahuan di Negara kita, dan itu harus dimulai dari membangun sikap kita pribadi. Dan kita harus meyakini bahwa segala sesuatu yang dilandasi ilmu maka akan memperoleh hasil yang luar biasa.